Sebelumnya, survei Bank Indonesia (BI) menyimpulkan bahwa kebutuhan pembiayaan korporasi pada September 2020 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (Agustus 2020).
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Apollonius Andwie mengungkapkan net cash PTBA per 30 Juni 2020 tercatat sebesar Rp 7,7 triliun.
Adapun, belum ada niatan untuk menambah pendanaan disisa tahun ini oleh PTBA. "Sejauh ini pendanaan kami bersumber dari kas internal, pendanaan masih sangat aman," ujar Andwie kepaa Kontan.co.id, Senin (19/10).
Baca Juga: Civitas Academica FK Undip Menolak Politisasi Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Anestesi
Senada, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga berfokus memaksimalkan operasional bisnis inti. Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira menuturkan per Semester I 2020 posisi kas ADRO tercatat sebesar US$ 1.075 juta dengan arus kas bebas sebesar US$ 312 juta.
"(Peruntukan pendanaan) untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas operasi , menjaga kas dan mempertahankan posisi keuangan yang solid di tengah situasi sulit yang berdampak terhadap sebagian besar dunia usaha," kata Febriati kepada Kontan.co.id, Senin (19/10).
Sementara itu, Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga bilang pada tahun ini memang tidak ada investasi signifikan yang dilakukan. "Tidak ada investasi yang signifikan di tahun ini akibat Covid. Kami menunda unnecessary capex," kata Adrian, Senin (19/10).
Baca Juga: Uniknya Udang Selingkuh, Udang Khas di Kawasan Pegunungan PapuaKata Kunci : Berita Indonesia terkini, terbaru dan terpercaya dalam perspektif bisnis, ekonomi, sosial, politik, budaya, teknologi dan ekologi