Home / News / Nasional

Kawasan Geopark Ujung Kulon Menyimpan Jejak Keanekaragaman Hayati dan Geologi

Senin - 05 Feb 2024, 10:07 WIB
Foto: Taman Nasional Ujung Kulon
Editor : Joko Yuwono | Tim Redaksi

Jakarta, Indonesianer.com -- Kawasan Geopark Ujung Kulon memiliki warisan geologi yang terkait dengan keragaman hayati (biodiversity) dan keanekaragaman budaya atau cultural diversity.

Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Provinsi Banten tinggal setahap lagi menjadi UNESCO Global Geopark. Pada 10 November 2023 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Geopark atau Taman Bumi Nasional.

Selama ini Taman Nasional Ujung Kulon tersohor sebagai tempat hidup berbagai satwa endemik dan eksotik Indonesia, salah satunya Badak Jawa bercula satu (Rhinocerois Sondaicus). Satwa ini hanya ada di TNUK. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) Badak Jawa berstatus Critically Endangered. Selangkah lagi menuju kepunahan. Saat ini tercatat hanya kurang lebih 80 individu Badak Jawa yang masih bertahan, dengan rata-rata kelahiran 3 individu per tahunnya.

Mengacu pada peta delineasi kawasan Geopark Nasional Ujung Kulon tidak hanya kawasan habitat Badak Jawa. Wilayah tersebut terdiri dari 14 situs warisan geologi (geosite), enam situs keanekaragaman hayati dan dua situs keragaman budaya (cultural sites).

Baca Juga: Civitas Academica FK Undip Menolak Politisasi Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Anestesi

Pada 1992, Taman Nasional Ujung Kulon menjadi Natural World Heritage Sites oleh Komisi Warisan Dunia UNESCO. Di dalam kawasan ini, rerdapat beragam jenis satwa liar, entah itu endemik atau yang dilindungi.

“Pengembangan kawasan geopark menitikberatkan kepada terlaksananya fungsi konservasi, edukasi dan ekonomi berkelanjutan,” ujar Deri Dariawan, Plt Kepala Dinas ESDM Banten, dalam keterangan resminya, Rabu, (22/11/2023).

Geopark adalah suatu wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi. Termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya, yang dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal.

Baca Juga: Uniknya Udang Selingkuh, Udang Khas di Kawasan Pegunungan Papua

Kata Kunci : Kawasan Geopark Ujung Kulon Menyimpan Jejak Keanekaragaman Hayati dan Geologi

Halaman :
BERITA PILIHAN
Berita Lainnya