Home / News / Nasional

Civitas Academica FK Undip Menolak Politisasi Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Anestesi

Senin - 02 Sep 2024, 23:36 WIB
Foto: Sejumlah civitas academica Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro memberi dukungan kepada Dekan FK UNDIP Yan Wisnu Prajoko
Editor : Joko Yuwono | Tim Redaksi

Jakarta, Indonesianer.com -- Perseteruan antara kalangan akademisi Fakultas Kedokteran dengan Kementerian Kesehatan nampaknya belum berakhir. Perseteruan ini dipicu adanya penolakan sejumlah akademisi Fakultas Kedokteran terkait liberalisasi dan kapitalisasi kesehatan dalam UU Omnibus Law Kesehatan.

Pengesahan UU Omnibus Law Kesehatan yang ditengarai sebagai bentuk liberalisasi dan kapitalisasi bidang kesehatan di Indonesia telah memicu kontroversi dan ketegangan antara akademisi dan praktisi kesehatan dengan Kementerian Kesehatan.

Bahkan, guru besar yang menolak UU Omnibus Law Kesehatan harus menerima sanksi berupa pemutusan hubungan kerja atau pemecatan dari jabatan akademisnya.

Tahun 2023 yang lalu, Prof. Zainal Muttaqin dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dipecat dari RS Dr. Kariadi dengan dalih kontrak tidak diperpanjang lagi. Padahal Prof. Zainal Muttaqin merupakan ahli bedah syaraf pertama yang sukses melakukan operasi epilepsi di Indonesia dan kedua di dunia.

Baca Juga: Uniknya Udang Selingkuh, Udang Khas di Kawasan Pegunungan Papua

Tidak hanya itu, Kementerian Kesehatan juga dinilai melakukan intervensi dengan menonaktifkan Prof. Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Tekanan serupa juga dirasakan para guru besar di beberapa rumah sakit vertikal yang sejak dulu telah menjadi laboratorium bagi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Indonesia.

Politisasi Kematian Mahasiswi PPDS Anestesi

Baca Juga: Sah! Bahasa Indonesia Dinyatakan Sebagai Bahasa Resmi Sidang Umum UNESCO

Kata Kunci : Politisasi Kasus Kematian Mahasiswi PPDS Anestesi Undip dan Ambisi Liberaliasi Kesehatan

Halaman :
BERITA PILIHAN
Berita Lainnya