Industri otomotif tanah air merupakan salah satu sektor yang jadi andalan dalam roadmap industri 4.0. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menargetkan 20% dari total produksi motor nasional pada 2025 atau sekitar 2 juta unit berbasis energi listrik.
Jumlah tersebut diharapkan meningkat terus sehingga pada 2030 Indonesia bisa menjadi pusat kendaraan listrik Asia Tenggara pada 2030.
"Untuk merealisasikan target tersebut, kami secara agresif mengajak para produsen otomotif agar membuka kegiatan produksi di Indonesia. Pemerintah yakin bahwa Indonesia memiliki banyak keunggulan pada sektor otomotif, sehingga target pada tahun 2030 tersebut, bukan hal yang mustahil untuk dicapai," tegas Agus dalam keterangan tertulis Kementerian Perindustrian, Jumat (29/11/2019).
Menurut data Kementerian Perindustrian hingga Oktober 2019 6,2 juta unit sepeda motor diproduksi industri dalam negeri. Ratusan ribu unit di antaranya sudah diekspor ke Filipina, Thailand, Bangladesh, Kamboja, Malaysia, Vietnam, Jepang, Eropa Barat, hingga Amerika Latin.
"Dapat saya sampaikan, produksi sepeda motor periode Januari-Oktober 2019, tercatat sebanyak 6,2 juta unit. Di mana penjualan domestik sebesar 5,5 juta unit dan ekspor sebesar 682 ribu unit," papar Agus.
Menurut Agus, pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2019, di dalamnya mengatur tentang super deduction tax bagi kegiatan riset, inovasi dan vokasi yang dapat memberikan pengurangan pajak sampai 200%-300%. Hal ini penting bagi produsen untuk meningkatkan kualitas produksi sepeda motornya.
"Ini suatu yang sangat luar biasa, mudah-mudahan para produsen bisa memanfaatkan dengan baik kebijakan dari pemerintah tersebut. Bagi principal yang belum ada kegiatan produksi di sini, saya kira ini adalah momentum yang tepat untuk melakukan invetasi di Indonesia," tutur politikus Partai Golkar.
Editor : Joko Yuwono