21 kabupaten-kota di Jawa Tengah akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2020 ini.
Pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, M Yulianto memprediksi, ada tujuh daerah yang hanya diikuti pasangan calon tunggal.
"Ada faktor psikologis dimana partai kuat mendominasi."
"Tentu saja partai lain minggrang-minggring (enggan) memunculkan figur," terangnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (15/1/2020).
Hal itu, lanjutnya, membuat partai lain minder.
Sehingga, lebih memilih berkoalisi.
Tujuh daerah yang diprediksi terdapat calon tunggal yakni Kota Semarang, Surakarta, Kabupaten Semarang, Grobogan, Wonogiri, Klaten, dan Boyolali.
Tidak ada figur selain petahana yang akan maju Pilkada 2020, dikarenakan faktor masa kepemimpinan calon terpilih yang habis masa jabatan pada 2024.
Rencananya, kata dia, pilkada serentak akan dilakukan 2024.
Sehingga, pemimpin daerah yang terpilih pada Pilkada 2020 ini tidak menjabat selama 5 tahun.
"Yang terpilih masa kepemimpinan hanya sampai 2024. Artinya cuma sekitar tiga setengah tahun."
"Untuk petahana tidak masalah soal ini, tapi untuk new comer (pendatang baru) tentu memikirkan efisien dan efektivitas," jelasnya
Editor : Joko Yuwono