Warta Konsumen Indonesia
Warta Konsumen Indonesia
Home
»
Ekonomi
»
Detail Berita


Harga Patokan Ekspor (HPE) Produk Pertambangan Naik

Foto: Istimewa
Pemasangan Iklan
Oleh : Joko Yuwono

Jakarta, Indonesianer.com -- Fluktuasi harga internasional mempengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) periode September 2017. Dibandingkan dengan periode Agustus 2017, sebagian besar komoditas mengalami kenaikan HPE.

Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 58/M-DAG/PER/8/2017, tanggal 25 Agustus 2017. HPE Periode September ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait.

“HPE produk pertambangan mulai mengalami kenaikan. Fluktuasi harga internasional menyebabkan naiknya HPE produk pertambangan. Hanya produk konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil yang mengalami penurunan tipis,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan seperti dilansir laman resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, nikel, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal. Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, nikel, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

Dibandingkan periode sebelumnya, kenaikan HPE dialami sebagian besar produk di periode September 2017. Konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) pada periode September ditetapkan dengan harga rata-rata USD 2.105,79/WMT atau naik sebesar 5,82%; konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62%) dengan harga rata-rata USD 60,13/WMT atau naik sebesar 12,24%; konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO3) ≥ 10%) dengan harga rata-rata USD 30,73/WMT atau naik sebesar 12,24%.

Selanjutnya konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) dengan harga rata-rata USD 970,53/WMT atau naik sebesar 4,87%; konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata USD 801,27/WMT atau naik sebesar 7,28%; konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata USD 35,90/WMT atau naik sebesar 12,24%; nikel (Ni < 1,7%) dengan harga rata-rata USD 14,83/WMT atau naik sebesar 12,01%; dan bauksit (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata USD 35,29/WMT atau naik sebesar 3,62%.



Halaman :

Berikan Penilaian untuk Artikel Ini

Sorotan


Komitmen Ciptakan Bisnis Berkelanjutan, United Tractors Perkenalkan New 20 Ton Class Electric Excavator

Ekonomi

Bosch Indonesia Catatkan Penjualan Tertinggi Sepanjang 2022

Teknologi

Maksimalkan Operasional, SSB Luncurkan OHT Body Optiload

Teknologi

Perusahaan Tambang Jaga Tingkatan Pendanaan Korporasi

Ekonomi

Merdeka Copper Akuisisi Perusahaan Tambang Nikel Rp 5,37 Triliun

Ekonomi

Pemasangan Iklan

Pilihan Redaksi

Inilah Propinsi Penghasil Bauksit Terbesar di Indonesia

Ekonomi

Setelah Nikel, Jokowi Mau Larang Ekspor Timah dan Bauksit Tahun Ini

Ekonomi

Larang Ekspor Nikel, Indonesia Mengguncang Dunia

Ekonomi

Jaga Kelestarian Biota Laut, PLN Beri Bantuan Konservasi Terumbu Karang di Manado

Korporasi

Gubernur Sulteng Apresiasi PT Vale Bangun Air Bersih Bagi Warga Palu

Korporasi

Pemasangan Iklan

Baca Juga

Mengenal Logam Tanah Jarang, Harta Karun Berlimpah di Indonesia

Teknologi

Terpacu Harga Batu Bara, Penjualan Alat Berat 2021 Naik Dua Kali Lipat

Ekonomi

Indonesia Sulit Penuhi Tambahan Batu Bara ke India, Ini Alasannya

Ekonomi

Komitmen Capai SDGs, Bukit Asam Hadirkan Program Ruang Rural

Korporasi

Remaja Australia Berhasil Cegah Ekspansi Tambang Batubara

Peristiwa

Pemasangan Iklan

Berita Lainnya

Anak Usaha DOID Memperbarui Kontrak Pertambangan di Australia

Korporasi

Australia Terendam Banjir, Harga Batu Bara Diprediksi Melambung

Ekonomi

Sepanjang Februari-Maret 2022, Menteri Bahlil Cabut 387 Izin Usaha Tambang

Ekonomi

Harga Nikel Mulai Stabil Setelah Sentuh Rekor USD 100 Ribu per Ton

Ekonomi

Cadangan Batu Bara RI 31,7 Miliar Ton per Januari 2022

Ekonomi

Pemasangan Iklan
Peristiwa
Lihat Semua
Eksplorasi
Lihat Semua