Warta Konsumen Indonesia
Warta Konsumen Indonesia
Home
»
Historia
»
Detail Berita


Sejarah Tambang Batubara: Emas Hitam Penyokong Revolusi Industri Eropa

Foto: Istimewa
Pemasangan Iklan
Oleh : Joko Yuwono

Kekecewaan pemerintah kolonial bertambah setelah seorang kuli bertindak ceroboh. Dia merokok di area tambang batubara. Apinya menyambar gas metana, lalu membakar tambang pada 1866. Kegiatan penambangan berhenti beberapa bulan. Produksi batubara tahun ini menurun tajam ke angka 1.404 ton.

Masuk tahun baru 1867, penggalian batubara berlanjut lagi. Para buruh menggali hingga kedalaman 34 meter. Tapi kerja keras ini belum cukup meningkatkan produksi batubara. Angka produksinya berada di 304 ton.

Dua tahun berturut-turut, produksi batubara kembali naik. Berkisar di angka 700-an ton. Kemudian turun ke angka 500 ton (1870) dan mencapai titik terendahnya pada 1871 (105 ton).

Rentetan kejadian tadi menguras kas pemerintah kolonial. Sedangkan penggalian batubara telah makan banyak biaya. Untuk menutup kerugiannya, pemerintah kolonial berupaya menarik dana dari pihak swasta berdasarkan Mijn Reglement (Peraturan Pertambangan) 1850. Tapi hasilnya nihil.

“Pemerintah menolak untuk menginvestasikan banyak dana, selain gagal pula untuk menarik pemodal swasta untuk mengambil alih. Palaran diberikan kepada penasihat sultan Arab (Kutai, red.) di tahun 1872,” catat Thomas J. Lindblad dalam Antara Dayak dan Belanda: Sejarah Ekonomi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan 1880—1942.

Penambangan batubara di Palaran meninggalkan lubang besar bekas galian. Para buruh penasihat Sultan Kutai bekerja di lubang-lubang besar bekas galian tersebut dengan teknologi lebih primitif daripada kepunyaan pemerintah kolonial. Mereka menggali selama bertahun-tahun. Tapi gagal menemukan batubara berkualitas baik.



Halaman :

Berikan Penilaian untuk Artikel Ini

Sorotan


Selama 10 Tahun Jokowi Bangun 53 Bendungan Perkuat Ketahanan Pangan dan Irigasi

Perspektif

Jalan Tol Warisan Jokowi Sepanjang 2.432 Km, Indonesia Makin Terhubung

Perspektif

Prabowo, Gibran, dan Jokowi Dijadwalkan Hadir dalam Kongres PSI di Solo

Inspirasi

20 Hotel Syariah dan Akomodasi Islami Terbaik di Malang, Jawa Timur

Hotel

20 Rekomendasi Hotel Syariah dan Akomodasi Islami yang Nyaman di Denpasar Bali

Hotel

Pemasangan Iklan

Pilihan Redaksi

20 Rekomendasi Hotel Syariah dan Akomodasi Islami yang Nyaman di Balikpapan

Hotel

20 Rekomendasi Hotel Syariah dan Akomodasi Bernuansa Islami Terbaik di Bandung

Hotel

20 Rekomendasi Hotel Syariah dan Akomodasi Islami Terbaik di Kota Solo

Hotel

20 Rekomendasi Hotel Syariah dan Akomodasi Bernuansa Islami Terbaik di Semarang

Hotel

15 Hotel Syariah dan Akomodasi Islami Terbaik di Yogyakarta

Hotel

Pemasangan Iklan

Baca Juga

Hotel Syariah dan Akomodasi Islami Terbaik di Pekanbaru

Hotel

Rekomendasi Hotel Syariah dan Akomodasi Islami Terbaik di Surabaya

Hotel

20 Rekomendasi Hotel Syariah di Jakarta, Pilihan Nyaman dan Terbaik

Hotel

KEK Bitung Miliki Fasilitas Industri Perikanan Terintegrasi Paling Modern di Indonesia

Ekonomi

KEK Tanjung Kelayang, Magnet Baru Pariwisata Indonesia di Belitung

Ekonomi

Pemasangan Iklan

Berita Lainnya

KEK Maloy Batuta, Kawasan Ekonomi Khusus Sawit dan Energi di Jalur Trans Kalimantan

Ekonomi

KEK Palu Digadang Jadi Sentral Industri dan Logistik di Indonesia Bagian Tengah

Ekonomi

KEK Kendal, Pusat Pertumbuhan Industri Tekstil dan Garmen yang Berbasis Industri 4.0

Ekonomi

KEK Gresik Jadi Kawasan Industri Terbesar dan Paling Kompetitif di Jawa Timur

Ekonomi

KEK Tanjung Lesung, Pintu Masuk Destinasi Wisata Taman Nasional Ujung Kulon

Ekonomi

Pemasangan Iklan
Peristiwa
Lihat Semua
Eksplorasi
Lihat Semua