Plh Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA), Djoko Widajatno mengatakan bahwa saat ini terdapat permintaan tambahan batu bara untuk India. Hal tersebut seiring dengan menipisnya pasokan emas hitam untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di sejumlah daerah di negara tersebut.
"Lewat trader yang ada mereka meminta untuk meningkatkan tapi Indonesia meningkatkan produksi ini tak semudah yang dibayangkan karena harus merubah RKAB yang harus disetujui pemerintah," katanya kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Di samping itu, pemerintah juga harus menjaga keseimbangan antara cadangan batu bara dengan kebutuhan yang ada saat ini. Apalagi ditambah kondisi cuaca yang saat ini terjadi cukup menyulitkan bagi pengusaha tambang untuk menggenjot produksi.
"Dari Indonesia juga mengalami penurunan sehubungan dengan La Nina atau perubahan cuaca yang sangat ekstrim tapi sementara Indonesia masih tetap bisa memenuhi permintaan batu bara India sesuai dengan permintaan yang sudah ditandatangani," ujarnya.
Untuk diketahui, dari target produksi batu bara tahun ini yang sudah dipatok sebesar 625 juta ton. Setidaknya 12-15% dialokasikan untuk India, sementara 50% untuk ekspor ke China.
Indonesia Pemimpin Dunia dalam Konservasi Biodiversitas melalui Proyek Enable dan Spare
06 Agu 2025, 0:19 WIB
01 Agu 2025, 19:21 WIB
KEK Nongsa Digital Park Batam, Pijakan Digital Bridge Indonesia di Asia Tenggara
30 Jul 2025, 19:47 WIB
Perspektif
30 Jul 2025, 18:53 WIB
Perspektif
30 Jul 2025, 18:25 WIB
Inspirasi
19 Jul 2025, 8:58 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 2:57 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 2:44 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 1:39 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 1:14 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 0:43 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 0:27 WIB
Hotel
15 Jul 2025, 14:20 WIB
Hotel
15 Jul 2025, 11:42 WIB
Hotel
14 Jul 2025, 1:02 WIB
Hotel
13 Jul 2025, 23:58 WIB
Ekonomi
13 Jul 2025, 23:50 WIB
Ekonomi
24 Jun 2025, 8:40 WIB
Ekonomi
04 Jun 2025, 23:21 WIB
Ekonomi
04 Jun 2025, 23:21 WIB
Ekonomi
04 Jun 2025, 23:21 WIB
Ekonomi
04 Jun 2025, 23:21 WIB
Ekonomi
23 Mei 2025, 8:31 WIB