Kawasan ini diresmikan 8 Desember 2018 oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2017.
KEK Galang Batang dikembangkan sebagai pusat industri pengolahan mineral, khususnya bauksit dan produk turunannya, baik dari refinery maupun dari proses smelter, dengan tujuan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Infrastruktur yang memadai merupakan salah satu pilar pengembangan KEK Galang Batang untuk menjadi hub industri yang aman, efisien dan berdaya saing tinggi.
KEK Galang Batang memiliki pelabuhan yang mampu disandari kapal berkapasitas hingga 75.000 ton, memudahkan distribusi barang dan bahan baku ke pasar domestik dan internasional.
Kawasan ini dilengkapi dengan PLTU berkapasitas 3x25 MW, yang telah menggunakan teknologi terbaru untuk mengurangi konsumsi energi dan pencemaran lingkungan.
KEK Galang Batang terhubung dengan jaringan jalan dan pelabuhan, dengan akses langsung ke Selat Malaka dan Laut China Selatan.
Selama 10 Tahun Jokowi Bangun 53 Bendungan Perkuat Ketahanan Pangan dan Irigasi
30 Jul 2025, 18:53 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 1:39 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 1:14 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 0:43 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 0:27 WIB
Hotel
15 Jul 2025, 14:20 WIB
Hotel
15 Jul 2025, 11:42 WIB
Hotel
14 Jul 2025, 1:02 WIB
Hotel
13 Jul 2025, 23:58 WIB
Ekonomi
13 Jul 2025, 23:50 WIB
Ekonomi
24 Jun 2025, 8:40 WIB
Ekonomi
04 Jun 2025, 23:21 WIB
Ekonomi
04 Jun 2025, 23:21 WIB
Ekonomi
04 Jun 2025, 23:21 WIB
Ekonomi
04 Jun 2025, 23:21 WIB
Ekonomi
23 Mei 2025, 8:31 WIB
Ekonomi
23 Mei 2025, 8:18 WIB
Ekonomi
23 Mei 2025, 8:16 WIB
Ekonomi
23 Mei 2025, 6:39 WIB
Ekonomi
23 Mei 2025, 6:31 WIB
Ekonomi
07 Apr 2025, 22:58 WIB