- Wayang (2008). Pertunjukan boneka bayangan dengan nilai filosofi yang tinggi.
- Keris (2008). Senjata tradisional yang bukan sekadar benda tajam, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan simbol status.
- Batik (2009). Seni kain dengan pola khas yang menggambarkan identitas budaya Indonesia.
- Angklung (2010). Alat musik bambu yang dimainkan secara bersama-sama untuk menciptakan harmoni.
- Tari Saman (2011). Tarian tradisional dari Aceh dengan gerakan dinamis dan penuh kebersamaan.
- Noken Papua (2012). Tas anyaman khas Papua yang mencerminkan identitas dan nilai sosial masyarakat setempat.
- Tiga Genre Tari Tradisional Bali (2015). Wali, Bebali, dan Balih-balihan yang merupakan bagian dari kehidupan spiritual dan seni di Bali.
- Pinisi (2017). Teknik pembuatan kapal tradisional dari Sulawesi Selatan yang telah diwariskan secara turun-temurun.
- Pencak Silat (2019). Bela diri khas Nusantara yang memiliki unsur seni, olahraga, dan spiritual.
- Pantun (2020). Puisi lisan yang mengandung pesan moral dan nilai sosial.
- Gamelan (2021). Ansambel musik tradisional yang digunakan dalam berbagai upacara adat dan kesenian.
- Jamu (2023). Pengobatan herbal tradisional Indonesia yang sudah ada sejak zaman kerajaan.
Pentingnya Pengakuan UNESCO bagi Indonesia
Dimasukkannya situs dan budaya Indonesia dalam daftar Warisan Dunia UNESCO membawa manfaat besar, di antaranya:
- Perlindungan dan Pelestarian. Status ini memastikan bahwa situs atau budaya yang diakui mendapat perhatian lebih dalam upaya pelestarian dan perlindungan dari ancaman kepunahan.
- Daya Tarik Pariwisata. Destinasi yang masuk dalam daftar UNESCO biasanya menarik lebih banyak wisatawan, yang pada akhirnya mendukung ekonomi lokal.
- Kebanggaan Nasional. Pengakuan ini memperkuat identitas budaya dan meningkatkan rasa bangga masyarakat terhadap warisan mereka.
- Dukungan Internasional. Dengan status warisan dunia, Indonesia bisa mendapatkan bantuan dari komunitas global untuk menjaga dan mengembangkan warisan tersebut.
Tantangan dalam Melestarikan Warisan Dunia
Baca Juga: Alutsista Indonesia Kian Kuat, Usai Menhan Prabowo Borong Jet Prancis...
Meskipun mendapat pengakuan UNESCO, masih ada tantangan besar dalam menjaga keberlanjutan warisan dunia ini, sepert:
- Perubahan Iklim. Situs alam seperti Taman Nasional Lorentz menghadapi ancaman akibat pemanasan global.
- Eksploitasi dan Pembangunan. Pembangunan yang tidak terkontrol dapat merusak kelestarian situs budaya.
- Kurangnya Kesadaran Masyarakat. Tanpa kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, pelestarian budaya sulit dilakukan.
- Ancaman Kepunahan Budaya Tak Benda. Banyak tradisi lisan dan keterampilan kuno yang mulai ditinggalkan generasi muda.
Indonesia memiliki kekayaan budaya dan alam yang luar biasa, dan pengakuan dari UNESCO membuktikan bahwa warisan kita memiliki nilai universal bagi dunia.
Akan tetapi pengakuan ini bukan sekadar kebanggaan semata—ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menjaga, melestarikan, dan meneruskan warisan ini kepada generasi mendatang.
Baca Juga: Tinjau Pameran Alutsista TNI, Presiden: Bentuk Transparansi kepada Publik...