Pengelola utama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong adalah PT Malamoi Olom Wobok (MOW) sebagai perusahaan daerah, dengan dukungan kuat dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan pemerintah daerah setempat, serta melibatkan konsorsium investor dan pihak terkait lainnya dalam pengembangan dan operasional KEK tersebut.
Dengan luas area sekitar 523,7 hektar, KEK ini dirancang untuk menjadi pusat industri, perdagangan, dan logistik yang strategis di kawasan timur Indonesia.
Ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2014, KEK Sorong bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing industri lokal.
KEK Sorong terletak di Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, yang berbatasan langsung dengan Laut Seram di sebelah utara dan selatan. Posisi geografisnya yang strategis menjadikan Sorong sebagai pintu gerbang perdagangan internasional di kawasan Asia Pasifik.
Aksesibilitas ke KEK ini didukung oleh infrastruktur transportasi yang memadai, termasuk Pelabuhan Sorong yang merupakan pelabuhan utama di Papua Barat Daya dan Bandara Domine Eduard Osok yang menghubungkan Sorong dengan kota-kota besar di Indonesia.
KEK Sorong memiliki potensi besar dalam sektor industri pengolahan sumber daya alam, terutama dalam pengolahan nikel, tembaga, dan bauksit.
Pembangunan smelter di kawasan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hasil tambang dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
Dengan kekayaan sumber daya laut yang melimpah, KEK Sorong berpotensi menjadi pusat industri perikanan dan pengolahan hasil laut.
Pengembangan industri pengolahan ikan, rumput laut, dan produk olahan laut lainnya dapat meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir.
KEK Sorong juga diarahkan untuk mengembangkan sektor industri manufaktur dan logistik. Pembangunan infrastruktur pendukung seperti gudang, kawasan industri, dan fasilitas logistik akan mempermudah distribusi barang dan meningkatkan efisiensi rantai pasok.
Pengembangan infrastruktur menjadi prioritas dalam pembangunan KEK Sorong yang diharapkan sebagai pusat ekonomi di kawasan timur Indonesia.
Pembangunan jalan utama yang menghubungkan lokasi KEK dengan pelabuhan, bandara, dan sumber bahan baku industri menjadi prioritas utama untuk meningkatkan efisiensi distribusi dan mobilitas.
Keberadaan Pelabuhan Sorong dan Bandara Domine Eduard Osok sangat mendukung mobilitas distribusi barang. Penyediaan energi listrik dan air bersih yang andal menjadi kebutuhan penting untuk mendukung operasional industri dan kenyamanan kawasan.
Untuk mempermudah proses perizinan dan investasi, KEK Sorong menerapkan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Administrator KEK Sorong bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan perizinan dan non-perizinan kepada investor, dengan tujuan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan efisien.
KEK Sorong memiliki prospek yang cerah sebagai pusat industri dan logistik di Indonesia bagian timur. Dengan dukungan infrastruktur yang terus berkembang, sektor industri yang beragam, dan dampak sosial-ekonomi yang positif, kawasan ini diharapkan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Papua Barat Daya dan Indonesia secara keseluruhan. (*)
Selama 10 Tahun Jokowi Bangun 53 Bendungan Perkuat Ketahanan Pangan dan Irigasi
30 Jul 2025, 18:53 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 1:39 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 1:14 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 0:43 WIB
Hotel
16 Jul 2025, 0:27 WIB
Hotel
15 Jul 2025, 14:20 WIB
Hotel
15 Jul 2025, 11:42 WIB
Hotel
14 Jul 2025, 1:02 WIB
Hotel
13 Jul 2025, 23:58 WIB
Ekonomi
13 Jul 2025, 23:50 WIB
Ekonomi
24 Jun 2025, 8:40 WIB
Ekonomi
04 Jun 2025, 23:21 WIB
Ekonomi
04 Jun 2025, 23:21 WIB
Ekonomi
04 Jun 2025, 23:21 WIB
Ekonomi
04 Jun 2025, 23:21 WIB
Ekonomi
23 Mei 2025, 8:31 WIB
Ekonomi
23 Mei 2025, 8:18 WIB
Ekonomi
23 Mei 2025, 8:16 WIB
Ekonomi
23 Mei 2025, 6:39 WIB
Ekonomi
23 Mei 2025, 6:31 WIB
Ekonomi
07 Apr 2025, 22:58 WIB